Andyou'll never let me go. Where I find you I'll never know. Unless we go and you can show me where (Boy I like you) Oh, you could show me where (Boy I like you here) Tell me where you want to be. As long as it's right next to me. If you want to go alone. Don't worry you'll never know I'm there (Boy I like you) You'll never know I'm there (Boy Fique atento às atualizaçÃĩes Descubra as novidades na Freepik e receba notificaçÃĩes sobre as Ãēltimas atualizaçÃĩes de conteÃēdo e lançamentos de recursos. PhotoSource by Google. Disclaimer: JURNALVIBES.COM adalah wadah bagi para penulis untuk berbagi karya tulisan bernapaskan Islam yang kredibel, inspiratif, dan edukatif.JURNALVIBES.COM melakukan sistem seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda. Tulisan yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan
Niruddesh Lyrics āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ - Ashes is a latest famous Bangla movie song. Song of āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ āϞāĻŋāϰāĻŋāĻ•ā§āϏ Niruddesh lyrics started by the line of āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ¸ā§Ÿā§‡ āϗ⧇āϛ⧇ and in English translation is Kichu soye geche. This song released on the date of 4th September, 2022. Song of Niruddesh lyrics sung by Zunayed Evan. This song written by Zunayed Evan. Song of Niruddesh lyrics a huge hype in YouTube after released this song announce. This song music composition by Zunayed Evan. Niruddesh song created by the band of song got a music label which name is Channel i Tv. This song sung in the language of Bangla. Niruddesh song first published on the YouTube in the channel of Ashes Bangladesh. This song created in an album which name is Beauty Circus. So, let's know the song of Niruddesh lyrics and also play the music video in Song InformationSong NameNiruddesh āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ SingerZunayed EvanSongwriterZunayed EvanLanguageBanglaMusicZunayed EvanReleased DateSeptember 04, 2022MovieBeauty CircusBandAshesLabelChannel i TvYou can also know Daylight and It's Nice To Have A Friend song āĻ¸ā§Ÿā§‡ āϗ⧇āϛ⧇āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ¸ā§Ÿā§‡ āϝ⧇āϤ⧇ āĻĻāĻžāĻ“āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ¸ā§Ÿā§‡ āϗ⧇āϞ⧇āϰāĻžāĻ¸ā§āϤāĻž āĻĢ⧁āϰāĻžā§ŸāĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ•ā§āĻˇā§Ÿā§‡ āϗ⧇āϛ⧇āĻ•ā§āĻˇā§Ÿā§‡ āϝ⧇āϤ⧇ āĻĻāĻžāĻ“āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ•ā§āĻˇā§Ÿā§‡ āϗ⧇āϞ⧇āĻĻ⧁āσāĻ– āĻĢ⧁āϰāĻžā§ŸāĻāĻ•āĻĻāĻŋāύ āĻāχ āĻŦ⧇āρāĻšā§‡ āĻŦ⧇āρāĻšā§‡ āĻŽāϰāĻžāĻŽāϰ⧇ āĻŽāϰ⧇ āĻŦāĻžāρāϚāĻžāϰ āĻ—āĻ˛ā§āĻĒ āĻĢ⧁āϰāĻŋā§Ÿā§‡ āϝāĻžāĻŦ⧇āĻ•āĻŋāϛ⧁ āϭ⧁āϞ⧇ āϝ⧇āĻ“āĻ•āĻŋāϛ⧁ āϭ⧁āϞ⧇ āϝ⧇āϤ⧇ āĻĻāĻžāĻ“āĻ•āĻŋāϛ⧁ āϭ⧁āϞ⧇ āϝāĻžāĻ“ā§ŸāĻž āϜāϰ⧁āϰ⧀āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ¸ā§Ÿā§‡ āϗ⧇āϛ⧇āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ¸ā§Ÿā§‡ āϝ⧇āϤ⧇ āĻĻāĻžāĻ“āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ¸ā§Ÿā§‡ āϗ⧇āϞ⧇āϰāĻžāĻ¸ā§āϤāĻž āĻĢ⧁āϰāĻžā§ŸāĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ•ā§āĻˇā§Ÿā§‡ āϗ⧇āϛ⧇āĻ•ā§āĻˇā§Ÿā§‡ āϝ⧇āϤ⧇ āĻĻāĻžāĻ“āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ•ā§āĻˇā§Ÿā§‡ āϗ⧇āϞ⧇āĻĻ⧁āσāĻ– āĻĢ⧁āϰāĻžā§ŸāĻāĻ•āĻĻāĻŋāύ āĻāχ āĻšā§‡āϰ⧇ āĻšā§‡āϰ⧇ āĻœā§‡āϤāĻžāϜāĻŋāϤ⧇ āϜāĻŋāϤ⧇ āĻšāĻžāϰāĻžāϰ āĻŽāĻžāύ⧇āϟāĻž āĻŦāĻĻāϞ⧇ āϝāĻžāĻŦ⧇āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻŽā§‡āύ⧇ āύāĻŋāĻ“ āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻŽā§‡āύ⧇ āύāĻŋāϤ⧇ āĻšā§ŸāĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻŽā§‡āύ⧇ āĻ¨ā§‡ā§ŸāĻž āϜāϰ⧁āϰ⧀āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ•āĻĨāĻž āĻŦā§āϝāĻžāĻĨāĻž āĻšāĻŦ⧇ āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻŦā§āϝāĻžāĻĨāĻž āĻ•āĻĨāĻž āĻšāĻŦ⧇āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻ•āĻĨāĻž āĻ•āĻŋāϛ⧁ āĻŦā§āϝāĻžāĻĨāĻž āĻŽāĻ§ā§āϝ āϰāĻžāϤ⧇ āĻ•āĻžāρāĻĻāĻŋā§Ÿā§‡ āĻĻ⧇āĻŦ⧇āĻāĻŽāύ āĻ•āĻžāĻ¨ā§āύāĻž āϕ⧇āω āĻļā§‹āύ⧇āύāĻŋ āĻļā§‹āύ⧇āύāĻŋ āĻŦā§‹āĻā§‡āύāĻŋ āϜāĻžāύ⧇āύāĻŋ āĻĻ⧇āϖ⧇āύāĻŋāϤ⧋āĻŽāĻžāϰ āĻœā§€āĻŦāύ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļāύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ⧇āϰ āĻŦ⧃āĻˇā§āϟāĻŋ āĻĒā§œā§‡ āĻŦ⧃āĻˇā§āϟāĻŋ āϤ⧋āĻŽāĻžāϰ āĻ—āĻžāϞ⧇ āĻŽāĻžāĻ–ā§‹āĻ…āύāĻ¨ā§āϤāĻ•āĻžāϞ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ āϞāĻžāϞ āĻ—ā§‹āϞāĻžāĻĒ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļāϞāĻžāϞ āĻ—ā§‹āϞāĻžāĻĒ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ āĻ…āύāĻ¨ā§āϤāĻ•āĻžāϞ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļāύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ⧇āϰ āĻŦ⧃āĻˇā§āϟāĻŋ āĻĒā§œā§‡ āĻŦ⧃āĻˇā§āϟāĻŋ āϤ⧋āĻŽāĻžāϰ āĻ—āĻžāϞ⧇ āĻŽāĻžāĻ–ā§‹āĻ…āύāĻ¨ā§āϤāĻ•āĻžāϞ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ āϞāĻžāϞ āĻ—ā§‹āϞāĻžāĻĒ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļāϞāĻžāϞ āĻ—ā§‹āϞāĻžāĻĒ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ āĻ…āύāĻ¨ā§āϤāĻ•āĻžāϞ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļāĻšāĻžāϤāĻ›āĻžāύāĻŋ āĻĻā§‡ā§Ÿ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ āĻĻ⧁āϰāĻ­āĻžāĻŦāύāĻžāϰ āϚāĻŋāĻ¨ā§āϤāĻž āĻļ⧇āώāĻšāĻžāϤāĻ›āĻžāύāĻŋ āĻĻā§‡ā§Ÿ āύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ āĻĻ⧁āϰāĻ­āĻžāĻŦāύāĻžāϰ āϚāĻŋāĻ¨ā§āϤāĻž āĻļ⧇āώāύāĻŋāϰ⧁āĻĻā§āĻĻ⧇āĻļ āϞāĻŋāϰāĻŋāĻ•ā§āϏ - AshesKichu soye gecheKichu soye jete dauKichu soye geleRasta furayKichu khoye gecheKhoye jete dauKichu khoye geleDukkho furayEkdin ei beche beche moraMore more bachar golpo furiye jabeKichu vule jeuKichu vule jete dauKichu vule jaua joruriKichu shoye gecheKichu shoye jete dauKichu shoye geleRasta furayKichu khoye gecheKhoye jete dauKichu khoye geleDukkho furayEkdin ei beche beche moraMore more bachar golpo furiye jabeKichu vule jeuKichu vule jete dauKichu vule jaua joruriKichu kotha beatha hobe kichu beatha kotha hobeKichu kotha kichu beatha moddho raate kadiye debeEmon kanna keu shoneni shoneni bojheni janeni dekheniTomar jibon niruddeshNiruddesher bristy pore bristy tomar gale makhoOnontokal niruddesh lal golap niruddeshLal golap niruddesh onontokal niruddeshNiruddesher bristy pore bristy tomar gale makhoOnontokal niruddesh lal golap niruddeshLal golap niruddesh onontokal niruddeshHaatchani dey niruddesh lal golap niruddeshHaatchani dey niruddesh lal golap niruddesh
Iapun menyampaikan seruan untuk membela Masjid Al-Aqsha, "Birruh, Biddam, Nafdika Ya Aqsha. Dengan Nyawa, Dengan Darah, Kami Bela Kau Ya Masjid Al-Aqsha," dengungnya di depan ratusan partisipan dan pengguna jalan dalam keterangan tertulisnya.

Puluhan ribu umat Islam menunaikan shalat Idulfitri 1442 H di Masjid Al Aqsha. Birruh biddam nafdika yaa Aqsha, Birruh biddam nafdika yaa Aqsha. Dengan nyawa, dengan darah, kami akan membelamu ya Aqsha. Teriakan ini menggema di bumi Palestina, bumi para nabi, bumi yang diberkahi. Bergetar setiap jiwa yang mendengarkan dan meneriakkannya. Menyambut seruan untuk melawan agresi militer zionis Israel yang brutal. Palestina memang tak pernah sepi dari suara tembakan serta roket dari pasukan Israel. Bahkan kehidupan muslim Palestina sungguh memprihatinkan. Berada di bawah tekanan dan dominasi bangsa Yahudi Israel. Padahal tanah Palestina adalah milik kaum muslimin. Melansir dari 10/05/2021, serangan Israel ke Palestina dimulai sejak Sabtu 08/05/2021. Masjid Al Aqsa diserang, lebih dari 200 orang Palestina terluka akibat tindakan polisi Israel. Sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, saat semua muslim ingin khusyuk beribadah, i’tikaf di masjid, polisi Israel justru bertindak sewenang-wenang dengan menembakkan peluru karet, granat kejut, dan pemukulan terhadap muslim yang berada di dalam masjid Al-Aqsa. Tak puas menyerang Al-Aqsa, Israel juga menyerang jalur Gaza. Hingga Ahad 16/05/2021 tercatat 192 korban warga Palestina yang meninggal dunia, 58 diantaranya anak-anak, dan 34 wanita, orang luka-luka. PBB memperkirakan, sepuluh ribu warga Gaza meninggalkan rumahnya di Gaza akibat serangan Israel. Sejak semula, Israel memang ingin menguasai tipe Barat, Gaza. Sementara di Al-Aqsa, Israel mengklaim tanah milik warga Palestina sebagai miliknya. Israel bahkan membuat undang-undang tentang kebebasan mengakui kepemilikan tanah, sementara warga Palestina tak memiliki hak tersebut. “Tanah Palestina adalah tanah wakaf, milik seluruh kaum muslimin. Tak ada seorang pun yang boleh membiarkan tanah ini lepas meskipun hanya sejengkal”. Demikian pernyataan Syekh Ahmad Yasin, pendiri dan pemimpin Hamas. Yang beliau sampaikan adalah perpanjangan amanah dari Sultan Abdul Hamid II, Khalifah terakhir Kekhilafahan Turki Utsmani. Sekaligus menampakkan ketegasan beliau tentang posisi tanah Palestina dalam pandangan syariat Islam. Saat itu, Sultan Abdul Hamid II dibujuk oleh Pemuka Yahudi, Hertzl, pada tahun 1901 M untuk memberikan izin penempatan orang-orang Yahudi di Palestina. Dengan tegas Sultan Abdul Hamid II menolaknya. Beliau berkata “Sesungguhnya aku tidak akan melepaskan bumi Palestina meskipun hanya sejengkal. Tanah Palestina bukanlah milikku, tetapi milik kaum muslim. Rakyatku telah berjihad untuk menyelamatkan bumi ini dan mengalirkan darah demi tanah ini. Hendaknya kaum Yahudi menyimpan saja jutaan uangnya. Jika suatu hari nanti Khilafah terkoyak-koyak, saat itulah mereka akan sanggup merampas Palestina tanpa harus mengeluarkan uang sedikit pun. Selagi aku masih hidup, maka goresan pisau di tubuhku terasa lebih ringan bagi diriku daripada aku harus menyaksikan Palestina terlepas dari Khilafah. Ini adalah perkara yang tidak boleh terjadi!” Tanah Palestina dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khaththab ra. pada tahun 15 H. Beliaulah yang menerima langsung “kunci kota” dari Uskup Agung Gereja Yerusalem yaitu Patriarch Sophronius. Di atas sebuah perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Umariyah, tanah tersebut berada di bawah kekuasaan Islam. Di antara isi perjanjian tersebut, yang diusulkan oleh orang-orang Nasrani, yaitu, “Agar orang Yahudi tidak boleh tinggal di dalamnya.” Bercermin pada sejarah, wajar jika teriakan “Birruh biddam nafdika yaa Aqsha” terus membahana di tanah Palestina. Mengiringi pengorbanan jiwa, raga, serta harta mereka melawan penjajah israel. Muslim Palestina akan terus menjaga wilayah Palestina, tanah wakaf, demi seluruh umat muslim sedunia. Perundingan damai dan membagi wilayah Palestina dengan Yahudi Israel bukanlah solusi. Karena Yahudi Israel tak memiliki hak sedikitpun atas tanah Palestina. Hadirnya Yahudi di bumi Palestina adalah hasil kerjasama Inggris dan Amerika yang disahkan oleh PBB pada tahun 1948. Sejak itu, muslim Palestina akrab dengan perang dan penjajahan dari Yahudi Israel demi mempertahankan tanah mereka. Bukanlah bisa dikatakan sebagai perang jika tak ada keseimbangan antara kedua belah pihak. Faktanya, Yahudi Israel memiliki persenjataan yang lengkap dan canggih. Sementara pejuang Palestina bermodalkan senjata seadanya bahkan batu pun dijadikan senjata. Untuk itu, perlu peran nyata seluruh pemimpin negeri-negeri muslim di dunia. Mengerahkan tentara dan militer untuk melawan Israel. Bukan hanya mengutuk dan menempuh jalur diplomasi. Karena mengutuk, siapapun bisa, tak perlu jadi kepala negara. Karena diplomasi hanya membuat rakyat Palestina sebagai bulan-bulanan bangsa Yahudi Israel. Adapun solusi hakiki dari masalah Palestina yaitu tegaknya suatu institusi yang akan melindungi seluruh umat muslim sedunia. Suatu institusi yang menjadi perisai, yang hadirnya telah dikabarkan oleh Rasulullah. Institusi layaknya Sultan Abdul Hamid II pimpin, yang membuat gentar para musuh-musuh Islam. Sebagai masyarakat awam, kita bisa berperan dalam memaksimalkan media sosial sebagai sarana pemberitaan tentang Palestina. Berisiklah tentang Palestina. Karena Barat menguasai media dan mengolah berita sesuai dengan kepentingan mereka, maka medsos adalah lahan kita untuk menyuarakan kebenaran Islam.[] Mahrita Julia Hapsari, Komunitas Muslimah untuk Peradaban.

Betapabahagianya malam itu, sujud syukur dari Indonesia ikut berbahagia. Yang ternyata siangnya kembali berdarah akibat ke serakahan kaum Yahudi Zeonis Lakn
at 1906 Gemuruh takbir membahana. Luapan kebahagiaan puluhan ribu Umat Islam setelah lebih dari 12 hari bertahan, iktikaf, shalat di depan pintu Asbath Masjid Al-Aqsha. Hari ini Kamis 27/7 menyaksikan Zionis Israel melepas Pintu Metal Detektor dan CCTV. Puluhan ribu warga dari berbagai wilayah dari al-Quds dan dari luar al-Quds, Rabu 26/7/2017 malam ikut dalam shalat isya di sekitar masjid al-Aqsha, sebagai bentuk protes terhadap tindakan penjajah Zionis di masjid al-Aqsha. Usai shalat, pasukan penjajah Zionis memberondong tembakan meriam suara dan gas air mata ke arah para jamaah untuk membubarkan mereka, yang dibalas dengan pekit takbir dan yel-yel “Birruh Biddam Nafdika Ya Aqsha” dengan jiwa dan darah, kami berkorban untukmu wahai al-Aqsa. Dewan Fatwa Palestina yang menjadi rujukan keagamaan, sebelumnya memfatwakan larangan masuk Masjid Al-Aqsha, sampai Israel melepas Pintu Metal Detektor dan CCTV. Pagi dinihari tadi, Kamis 27/7, Israel mencabut pintu metal detektor dan CCTV. Disambut dengan kegembiraan warga Palestina. Meskipun demikian, warga Palestina satu suara, satu komando, mengikuti arahan ulama, dewan fatwa. Dewan fatwa memutuskan, bahwa hari ini kaum Muslimin akan masuk ke dalam Masjid Al-Aqsha. Dimulai shalat Ashar berjamaah hari ini. Meskipun demikian, kaum Muslimin tidak boleh melalaikan kejahatan Israel ini. Penutupan Masjid ini adalah sejarah baru kebrutalan Israel menistakan kesucian agama Islam. Berikut ini Video detik-detik kekalahan Israel di Al-Aqsa yang disambut gemuruh Takbir Oleh Ahmad Musyafa’Direktur International Aqsa Institut
BirruhBiddam Nafdika Yaa Aqsha Puluhan ribu umat Islam menunaikan shalat Idulfitri 1442 H di Masjid Al Aqsha. Birruh biddam nafdika yaa Aqsha, Birruh biddam nafdika yaa Aqsha. Dengan nyawa, dengan darah, kami akan membelamu ya Aqsha. Teriakan ini menggema di bumi Palestina, bumi para nabi, bumi yang diberkahi.
īģŋ– SERUAN JIHAD BIRRUH BIDDAM NAFDIKA YA AQSHA Kami tebus engkau dengan darah dan nyawa wahai Alaqsha Allah Malikurrahman berfirman Donasi Situs Islam Arrahmah Arrahmah Care Rp 0terkumpul Ų‚ŲŽØ§ØĒŲŲ„ŲŲˆŲ’Ų‡ŲŲ…Ų’ ŲŠŲØšŲŽØ°Ų‘ŲØ¨Ų’Ų‡ŲŲ…Ų Ø§Ų„Ų„Ų‘Ų°Ų‡Ų Ø¨ŲØ§ŲŽŲŠŲ’Ø¯ŲŲŠŲ’ŲƒŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲŠŲØŽŲ’Ø˛ŲŲ‡ŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲŠŲŽŲ†Ų’ØĩŲØąŲ’ŲƒŲŲ…Ų’ ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡ŲŲ…Ų’ ŲˆŲŽŲŠŲŽØ´Ų’ŲŲ ØĩŲØ¯ŲŲˆŲ’ØąŲŽ Ų‚ŲŽŲˆŲ’Ų…Ų Ų…Ų‘ŲØ¤Ų’Ų…ŲŲ†ŲŲŠŲ’Ų†ŲŽÛ™ “Wahai kaum mukmin, perangilah kaum kafir yang memerangi kalian. Allah akan menghancurkan kekuatan mental kaum kafir dengan tangan-tangan kalian, menghinakan mereka, memenangkan kalian atas mereka, dan menyenangkan hati kaum yang beriman.” QS At-Taubah 9 14 “Membela Masjid Al Aqsha dan membebaskan bumi Palestina dari penjajahan dan kebiadaban zionis Yahudi merupakan kewajiban kaum muslimin. Memerangi orang-orang kafir yang memerangi kaum muslimin adalah perintah Allah Swt. Jika ada pemerintah di negeri-negeri muslim yang mengabaikan penderitaan bangsa Palestina dan mendukung kezaliman kaum kafir Yahudi, maka dia adalah pemerintahan kafir. Kaum muslimin wajib menggelorakan jihad melawan kaum Yahudi yang dimurkai Allah Swt. Adanya pihak-pihak yang menyudutkan bahkan memusuhi perjuangan bangsa muslim Palestina, dan membela kaum kafir Yahudi, maka dia adalah kafir. Karena membantu orang kafir yang memusuhi kaum muslim merupakan kekafiran.” Amir Majelis Mujahidin, Al-Ustadz Muhammad Thalib. Yogyakarta, 5 Syawwal 1442 H/ 4/6/2021 IRFAN S. AWWAS */
UmatIslam itu sudah pasti nasionalis, mencintai negeri nya, membele negeri adalah suatu hal yang wajib hukumnya bagi umat islam.. Jadi konsep islam merah putih dan nusantara tidak lain hanya untuk memecah belah Ukhuwah Islamiyah di negeri ini. Birruh, Biddam, Nafdika Yaa Aqsha. Dengan Ruh, dengan darah, kami bela engkau ya Aqsa. Demikian pembawa acara menutup dengan penuh haru acara aksi damai virtual untuk dukungan kepada penduduk Al Aqsa," kata Zenah Said. Donasi lebih dari Rp400 juta berhasil dikumpulkan dan masih terus mengalir hingga berita ini diturunkan. (ULI)

from@sahabatalaqsha - "BIRRUH BIDDAM NAFDIKA YA AQSHA!" Dg nyawa, darah kami bela kau ya #MasjidilAqsha. Pintu Al-Asbath SEKARANG @Qudsn #infoduniaislam #pa

Downloadthis Premium Vector about Birruh biddam nafdiika ya aqsa with life with blood we will sacrifice for you yaa aqsa, and discover more than 26 Million Professional Graphic Resources on Freepik. #freepik #vector #artworkdesign #free #art
H6Xatpe.
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/393
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/326
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/838
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/358
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/406
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/114
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/260
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/335
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/203
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/81
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/965
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/984
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/797
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/826
  • 3g3r58c7yt.pages.dev/10
  • birruh biddam nafdika ya aqsha