Home » Kongkow » Pendidikan Agama Islam » Pengertian Sanad, Matan dan Rawi Beserta Contohnya Pengertian Sanad, Matan dan Rawi Beserta Contohnya – Jumat, 22 Oktober 2022 1100 WIB Dalam pembahasan ilmu hadits, sering kali kita mendengar istilah sanad, matan dan rawi. Sebenarnya apakah definisi dari ketiga istilah tersebut? Dan seperti apa contohnya di dalam hadits? Berikut ini kita bahas bersamapengertian sanad, matan dan rawi beserta contohnya dalam hadits. 1. Sanad Sanad menurut bahasa adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan sanad menurut istilah adalah jalan yang menyampaikan kepada jalan hadits. Dikutip dalam buku “Memahami Ilmu Hadits” oleh Asep Herdi, secara historis, penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam. Akan tetapi mayoritas penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadits-hadits Nabawi, yaitu segala hal yang disandarkan idlafah kepada Nabi SAW. Sanad berfungsi untuk mengetahui derajat kesahihan suatu hadits. Apabila ada cacat dalam sanadnya baik itu karena kefasikannya, lemahnya hafalan, tertuduh dusta atau selainnya maka hadits tersebut tidak dapat mencapai derajat sahih. Contoh Sanad حَدَّثَنَاعَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، قَالَ أَخْبَرَنَامَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنِابْنِ شِهَابٍ، عَنْسَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْأَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ، وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الحَيَاءِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُ فَإِنَّ الحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ Abdullah bin Yusuf telah menceritakan hadits kepadaku imam Bukhari, ia berkata Malik bin Anas mengabarkan padaku Abdullah bin Yusuf, dariIbnu Syihab, dariSalim bin Abdullah, daribapaknya, bahwa Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam melewati seorang lelaki dari anshar yang sedang memberikan nasehat pada saudaranya tentang rasa mali Maka Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda “Tinggalkanlah dia karena sesungguhnya rasa malu merupakan bagian dari iman.”HR. Bukhari Dari contoh di atas yang disebut sanad adalah Abdullah bin Yusuf, Malik bin Anas, Ibnu Syihab, Salim bin Abdullah, danbapaknya Salim Abdullah bin Umar. ArtinyaAbdullah bin Umar mendapatkan hadits dari Nabishallallaahu alaihi wasallam. Lalu hadits itu disampaikan kepada anaknya yakniSalim bin Abdullah lalu kepadaIbnu Syihablalu kepadaMalik bin Anaslalu kepadaAbdullah bin Yusuflalu kepada penulis hadits yakni imam Al-Bukhari. 2. Matan “Matan” atau “al-matn” menurut bahasa adalah mairtafa’a min al-ardi atau tanah yang meninggi. Sedangkan menurut istilah adalah “kalimat tempat berakhirnya sanad”. Berkenaan dengan matan atau redaksi hadits, maka ada beberapa yang perlu dipahami – Ujung sanad sebagai sumber redaksi, apakah berujung pada Nabi Muhammad atau bukan. – Matan hadits itu sendiri dalam hubungan dengan hadits lain yang lebih kuat sanadnya apakah ada yang melemahkan atau menguatkan dan selanjutnya dengan ayat dalam Al-Qur’an apakah ada yang bertolak belakang. Contoh Matan حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ أَبُو الرَّبِيعِ، قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، قَالَ حَدَّثَنَا نَافِعُ بْنُ مَالِكِ بْنِ أَبِي عَامِرٍ أَبُو سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَآيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar Rabi’ berkata, telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ja’far berkata, telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin Malik bin Abu Amir Abu Suhail dari bapaknya dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda“Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat.” HR. Bukhari 3. Rawi Rawi adalah unsur pokok ketiga dari sebuah hadits. Kata “Rawi” atau “ar-Rawi” berarti orang yang meriwayatkan atau memberitakan hadits naqil al-Hadits. Antara sanad dan rawi itu merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Sanad-sanad hadits pada tiap-tiap tabaqahnya juga disebut rawi. Sehigga yang dimaksud dengan rawi adalah orang yang meriwayatkan, menerima dan memindahkan hadits. Contoh Rawi Berikut ini contoh rawi atau periwayat hadits dari beberapa tingkatan – Periwayat hadits dari tingkatan sahabat Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin Malik dll. – Periwayat hadits dari tingkatan tabiin Umayyah bin Abdullah bin Khalid, Sa’id bin Al-Musayyab, dll. – Periwayat hadits dari tingkatanmudawwin Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam An-Nasa’iy, Imam Ahmad, dll Sumber Cari Artikel Lainnya
Dengandemikian, dapatlah dikatakan bahwa penelitian terhadap rawi-rawi hadits mutawatir tentang keadilan dan kedlabitannya tidak diperlukan lagi, karena kuantitas/jumlah rawi-rawinya mencapai ketentuan yang dapat menjamin untuk tidak bersepakat dusta. Oleh karenanya wajiblah bagi setiap muslim menerima dan mengamalkan semua hadits mutawatir.
Ilustrasi hadits. Foto unsplashHadits Nabi merupakan sumber ajaran kedua yang dimiliki oleh umat Muslim setelah Alquran. Hadits Nabi diriwayatkan melalui dua cara, yakni mutawatir dan buku Memahami Ilmu Hadits karya Asep Herdi 2014, hadits memiliki tiga unsur penting yang terdiri dari sanad, matan, dan rawi. Ketiganya memiliki keterkaitan satu sama lain yang dapat menentukan status serta kualitas sebuah atau berita yang tidak memiliki sanad tidak bisa disebut sebagai hadits, begitu pula dengan matan dan rawi. Terkadang, orang awam masih kesulitan membedakan pengertian sanad, matan, dan rawi. Agar tidak salah memahami, berikut penjelasan tentang sanad, matan, dan rawi selengkapnya yang bisa Anda HaditsSecara bahasa, sanad berarti sandaran, sesuatu yang dapat dipercayai, atau kaki bukit. Sedangkan secara istilah, sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadits kepada Nabi Muhammad SAW. Contohnya bisa dilihat dalam hadits Imam Bukhari berikut iniIlustrasi hadits. Foto pixabayأَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ ح وَأَنْبَأَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا لَا يَتَمَنَّى أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ لِضُرٍّ نَزَلَ بِهِ فَإِنْ كَانَ لَا بُدَّ مُتَمَنِّيًا الْمَوْتَ فَلْيَقُلْ اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي مَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِي“Telah memberitakan kepadaku Muhammad bin Al-Mutsanna, ia berkata, "Abdul Wahhab Ats-Tsaqafy telah mengabarkan kepadaku, ia berkata, "Telah berbicara kepadaku Ayyub atas pemberitaan Abi Qilabah dari Anas dari Nabi Muhammad SAW bersabda Tiga perkara yang barangsiapa mengamalkannya niscaya memperoleh kelezatan iman, yakni 1 Allah dan Rasul-Nya kepada yang dicintai lebih dari yang selainnya 2 Kecintaan kepada seseorang, tidak lain karena Allah semata dan 3 Keengganan kembali kekufuran, seperti keengganannya dicampakkan ke neraka."Hadits tersebut diterima oleh Imam Bukhari melalui sanad pertama Muhammad bin al-Musanna, sanad kedua Abdul Wahhab Ats-Tsaqafy, sanad ketiga Ayyub, sanad keempat Abi Qilabah dan seterusnya sampai sanad yang terakhir Anas ra. Beliau merupakan seorang sahabat yang langsung menerima hadits dari Nabi Muhammad bidang ilmu hadits, sanad dijadikan sebagai neraca untuk menimbang sahih atau dhaifnya suatu hadits. Jika salah seorang dalam sanad tersebut ada yang tertuduh fasiq atau dusta, maka hadits tersebut menjadi dhaif atau hadits. Foto pixabayMatan HaditsSecara bahasa, matan berarti punggung jalan atau tanah yang keras dan tinggi. Sedangkan secara istilah, matan adalah pengujung sanad, yakni sabda Nabi Muhammad SAW yang disebutkan setelah kata lain, matan adalah isi dari hadits itu sendiri. Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam Alquran Hadits MA Kelas X susunan Prof. Dr. H. Matsna 2014, berikut contohnya yang bisa Anda simakحَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ المُسْنَدِيُّ، قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو رَوْحٍ الحَرَمِيُّ بْنُ عُمَارَةَ، قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ وَاقِدِ بْنِ مُحَمَّدٍ، قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يُحَدِّثُ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ، وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ، فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الإِسْلاَمِ، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ"Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad Al Musnadi dia berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Rauh Al Harami bin Umarah berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Waqid bin Muhammad berkata; aku mendengar bapakku menceritakan dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda'Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi; tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haq Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah'”Dalam hadist tersebut, kata “haddatsanaa Abdullah bin Muhammad” sampai “Ibnu Umar” adalah sanad. Sedangkan kalimat mulai dari “umirtu” sampai “wa hisabuhum alallah” adalah hadits. Foto pixabayRawi HaditsRawi adalah sebutan untuk orang yang meriwayatkan, menyampaikan, serta memindahkan suatu hadits kepada orang lain yang menjadi rangkaian berikutnya. Seorang rawi juga mencatatnya dalam suatu kumpulan hadits dan menyebutkan dalam buku Peranan Wanita dalam Periwayatan Hadits karya Amal Qardasy 2002, perawi hadits diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan, yakniPerawi hadits dari tingkatan sahabat Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin Malik, dan hadits dari tingkatan tabiin Umayyah bin Abdullah bin Khalid, Sa’id bin Al-Musayyab, dan lain-lain. Perawi hadits dari tingkatan mudawwin Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam An-Nasa’iy, Imam Ahmad, dan lain-lain. Apa yang dimaksud dengan matan?Siapa saja perawi dari golongan sahabat Nabi?Siapa saja perawi dari golongan tabi'in?DetailContoh Hadits Shahih Lengkap Dengan Sanad Matan Dan Rawi Nusagates. Foto; Wallpaper; Kategori Lainnya Animasi; Mobil; Motor; Kaligrafi; Pelajari lanjut tentang lisensi gambar. night sky wallpaper 1920x1080; neymar jr wallpaper hd Detail Contoh Hadits Shahih Lengkap Dengan Sanad Matan Dan Rawi Nusagates. Foto; Wallpaper; Kategori Sebelum beranjak jauh kepada pembahasan, mengenai pengertian sanad, matan, dan rawi, ada penjelasan bahwa ketiganya memiliki hubungan erat yang tidak bisa dilepaskan dari salah satunya. Sanad, ada namun tidak ada matan pesan hadits nya, maka tidak bisa dikatakan hadits. Ada dua-duanya, antara matan dan sanad, namun tidak ada perawi pun juga tidak bisa dinamakan hadits. Apa itu sanad, matan, dan rawi hadits?Pengertian SanadSanad Dalam Segi BahasaSanad Dalam Segi IstilahContoh SanadPengertian Matan HaditsPengertian Matan dalam Segi BahasaPengertian Matan dalam Segi IstilahContoh MatanPengertian Rawi HaditsPengertian Rawi dalam Segi BahasaPengertian Rawi dalam Segi IstilahContoh Rawi HaditsKesimpulanSanad memiliki dua arti, yaitu dalam segi bahasa dan istilah. Dalam segi bahasa merupakan pengertian dalam arti sempit. Sedangkan istilah merupakan arti sanad yang lebih luas dapat dijelaskan sebagai berikutSanad Dalam Segi BahasaSanad dalam pengertian bahasa sanada-yasnudu yang memiliki arti mutamad yaitu sandaran atau bersandar, tempat berpegang, yang dipercaya atau yang sah sehingga hadits-hadits yang memiliki sanad berarti memiliki orang-orang yang dipercaya dalam menyampaikan hadits Dalam Segi IstilahSedangkan secara istilah, arti kata sanad adalah silsilah orang atau urutan yang menghubungkan kepada matan di sini ialah urutan orang-orang yang dapat menghubungkan hadits dan isi matan terbentuk. Orang-orang inilah yang disebut dengan sanad. Sanad berbeda dengan rawi, karena rawi orang terakhir yang menyampaikan SanadContoh sanad hadits di antaranyaQutaibah bin Sa’id telah meyampaikan hadits pada kami. Abd al-Wahab memberitakan kepada kami. Dia berkata saya mendengar Yahya bin Sa’id yang mengatakan Muhammad bin Ibrahim telah memberi tahu bahwa ia mendengar Alqamah bin Waqas al-Laytsi berkata Aku mendengar Umar bin al-Khattab berkata Saya dengar rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya amal itu dengan niat. Sesungguhnya bagi setiap orang tergantung pada apa yang dia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasulnya, maka hijrahnya kepada Allah dan rasulnya. Barang siapa yang hijrahnya untuk kepentingan dunia, atau yang hijrahnya karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya sesuai apa yang diharapkannya. HR. Bukhari.Hadits di atas merupakan contoh dari sanad, sanadnya yaitu orang-orang yang disebutkan sebelum mencapai pesan. Rantai jalur hadits yang dapat dijelaskan Yakni, 1. Nabi Muhammad SAW, 2. Umar bin al-Khattab, 3. Alqamah bin Waqas al-Laytsi, 4. Muhammad bin Ibrahim, 5. Yahya bin Sa’id, al-Wahab, 6. Qutaibah bin Sa’id. Demikian rantai urutan para penyampai pesan yang dapat disebutkan dalam hadits Juga Nama Malaikat Beserta TugasnyaPengertian Matan HaditsMatan memiliki dua arti, bisa dilihat dari segi bahasa, atau bisa juga dari arti istilah. Pengertian matan secara bahasa berarti matan tersebut memiliki arti yang Matan dalam Segi BahasaMatan hadits dalam arti bahasa memiliki arti ma shaluba wa irtafa’amin al-aradhi tanah yang meninggi. Maksudnya adalah sebuah pesan yang Matan dalam Segi IstilahLalu pengertian matan menurut istilah adalah materi dan lafadz yang ada di dalam hadits. Ada juga yang mengartikan matan sebagai ujung atau tujuan dari sanad. Sehingga seperti yang dikatakan ath-thibi, matan artinya lafazh-lafazh hadits yang di dalamnya terkandung makna-makna tertentu. Ada pengertian lain menurut istilah perkatan yang disebut pada akhir sanad yang mewakili pesan yang disampaikan oleh rasul melalui hadits yang telah dijelaskan di atas mengenai pengertian sanad, matan secara bahasa dan istilah, kita dapat mengetahui bahwa antara sanad dan matan memiliki kesinambungan yang sangat erat. Sanad adalah orang-orang yang membawa pesan atau isi hadits itu bisa ada dan tersampaikan melalui pengertian perawi hadits juga sangat mempengaruhi munculnya hadits kepada orang-orang di masa kini yang tinggal menikmati dan meneliti tentang keabsahannya dengan cara melihat para perawi dan sanad yang sangat erat kaitannya dengan kebenaran hadits yang dibawa, karena dari sanad yang tersusun, matan atau isi ini harus disampaikan dengan kata yang sama. Jika berbeda redaksi maka hadits tersebut bisa diragukan keabshannya. Namun jika hadits itu mutawatir, dan mutawatirnya kategori ma’nawi, maka boleh, tetapi yang dapat menyimpulkan adalah para ulama’ seperti hadits yang telah berhasil MatanContoh matan di antaranya“ dari Muhammad yang diterima dari Abu Salamah yang diterima dari Abu Hurairah, bahwa rasulullah bersabda “seandainya tidak memberatkan terhadap umatmu, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak menggosok gigi niscaya aku melakukan salat.”Dapat dijelaskan bahwa “seandainya tidak memberatkan terhadap umatmu, niscaya aku suruh mereka untuk bersiwak menggosok gigi niscaya aku melakukan salat.” Merupakan isi hadits yang ada setelah sanad hadits disebutkan. Dengan demikian matan hadits dapat dikatakan sebagai inti pokok Rawi HaditsPengertian perawi atau rawi hadits ada dua macam, yaitu pengertian dalam segi bahasa lughat atau pengertian secara istilah, seperti di bawah iniPengertian Rawi dalam Segi BahasaRawi hadits dalam pengertian bahasa yaitu arawi yang artinya orang yang meriwayatkan atau memberitakan hadits itu kepada manusia. Bisa juga pengertian rawi hadits dalam bahasa adalah orang yang meriwayatkan hadits, rawi hadits, orang yang memindahkan Rawi dalam Segi IstilahLebih lanjut, antara rawi hadits dengan sanad memiliki kemiripan posisi. Sanad hadits adalah orang yang membawa hadits bisa sampai pada penyampai terakhir, namun harus tersusun dari beberapa orang penyampai. Harus ada orang yang pertama kali mendengar atau melihat langsung kepada rasul. Sedangkan perawi hadits adalah orang yang terakhir yang membawa Rawi HaditsContoh rawi hadits di antaranya“Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ma’mur bin Rabi’i al-Qaisi, katanya telah menceritakan kepadaku Abu Hisyama al-Mahzumi dari Abu al-Wahid yaitu Ibnu Ziyad, katanya telah menceritakan kepadaku Utsman bin Hakim, katanya telah menceritakan kepadaku Muhammad al-Munqadir, dari Arman, dari Utsman bin Affan berkata, dari Rasulullah SAW bersabda “Barang siapa yang berwudlu dengan sempurna sebaik-baiknya wudlu keluarlah dosa-dosanya dari seluruh badannya, bahkan dari bawah kukunya.” HR. Muslim.Dari hadits di atas dapat dikatakan bahwa, hadits tersebut terdiri dari sanad, matan, dan perawi hadits. Karena telah dijelaskan seperti di atas bahwa sanad itu yang membawa pesan dari nabi hingga perawi akhir, maka perawi hadits di sini merupakan yang membawa pesan nabi untuk yang terakhir kali, biasanya diletakkan di akhir hadits. Jika dilihat dari hadits di atas, maka perawi haditsnya adalah Juga Pengertian Al-QuranKesimpulanDemikian penjelasan mengenai sanad, matan, dan perawi hadits. Kesimpulannya, sanad adalah rangkaian orang-orang yang membawa hadits tersebut sampai kepada nabi Muhammad. Sedangkan matan merupakan isi pesan atau inti pokok hadits. Sedangkan perawi hadits adalah orang-orang yang meriwayatkan hadits namun tidak diletakkan di atas hadits, tapi di bawah hadits. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Setiaprawi dalam sanad hadis menerima periwayat hadis dari periwayat terdekat sebelumnya. Keadaan ini berlangsung demikian sampai akhir anad dari hadits itu. 2. Periwayat Bersifat Adil. Periwayat adalah seorang muslim yang baligh, berakal sehat, adil, selalu memelihara perbuatan taat dan menjauhkan diri dari perbuatan maksiat. 3. Perawi TUGAS HARIAN HADIST LENGKAP DENGAN SANAD DAN RAWI Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Hadist Pengampu Imamul Huda, Disusun oleh Haryo Febriyanto 111-14- AyuTyas Sulistyani 111-14-375 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI IAIN SALATIGA 2017 Hadist dengan sanad dan rowi Rukun Islam حدثنا عبيدالله بن موسى قال اخبرنا حنظلة بن ابى سفيان عن اكرمة بن خالد عن ابن عمر رضي الله عنهما قال قال رسول الله بني الاسلام على خمس شهادة ان لااله الاالله وان محمد رسول الله واقام الصلاة وايتاء الزكاة والحج وصوم رمضان. “رواه البخارى” Artinya “telah menceritakan kepada kami ubaidullah bin musa, ia berkata telah mengabarkan kepada kami handhalah bin abi sufyan dari ikrimah bin khalid dari ikrimah bin khalid dati ibnu umar radhiyallahu anhuma berkata telah bersabda rasulullah saw didirikan islam itu atas lima perkara syahadat bahwa tidak ada tuhan selain allah dan muhammad rasulullah, mendirikan solat, membayar zakat, berhaji dan puasa dalam bulan ramadhan”.Riwayat Bukhari Deretan kata-kata mulai dari حدثنا عبيدالله بن موسى sampai kepada قال رسول الله itulah yang dinamakan sanad. Dengan demikian, maka urutan-urutan sanad dari hadis diatas adalah sebagai berikut Ubaidullah bin musa sebagai sanad pertama atau awal sanad. Handhalah bin abi sufyan sebagai sanad kedua. Ikrimah bin khalid sebagai sanad ketiga. Ibnu umar ra. Sebagai sanad keempat atau akhir sanad. Deretan kata-kata mulai dari بني الاسلام sampai kepada وصوم رمضان itulah yang dinamakan matan. Hadits tersebut diatas , kita temukan pada kitab hadits yang disusun oleh imam bukhari yang bernama الجامع الصحيح aljami’u as-shahih atau lebih dikenal dengan صحيح البخارى shahih bukhari. Hadits tersebut telah diriwayatkan oleh beberapa orang rawi, yakni Ibnu umar ra. ………………………sebagai rawi pertama Ikrimah bin khalid …………………sebagai rawi kedua Handhalah bin abi sufyan ………….sebagai rawi ketiga Ubaidullah bin musa ……………….sebagai rawi keempat Imam bukhari ………………………sebagai rawi kelima atau rawi terakhir. Niat dan Hijrah حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ قَالَ سَمِعْتُ يَحْيَى بْنَ سَعِيدٍ يَقُولُ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَإِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ Artinya “Qutaibah bin Sa’id telah menyampaikan hadits pada kami. Abd al-Wahab memberitakan pada kami. Dia berkata Saya mendengar yahya bin Sa’id yang mengatakan Muhammad bin ibrahim telah memberitahu bahwa ia mendengar Alqamah bin Waqas al-Laytsi berkata Aku mendengar Umar bin al-Khathab berkata Saya dengar rasul SAW bersabda Sesungguhnya amal itu dengan niyat. Sesungguhnya bagi setiap orang tergantung pada yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya pada Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya untuk kepentingan dunia, atau yang hijrahnya karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang harapkannya.” Sekilas Sanad dan Rowi حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ Kata imam al-Bukhari, Qutaibah bin Sa’id telah menyampaikan hadits pada kami. Qutaibah bin Sa’id bin Jamil bin Thuraif bin Abd Allah, dikenal dengan nama Abu Raja, keturunan al-Baghlani al-tsaqafi, temasuk كبار تِبع الأتْبَاع murid besar al-atba/ bertemu dengan murid tabi’in sampai dewasa dan wafat di Khimshi tahun 240H. حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ قَالَ سَمِعْتُ Kata Qutaibah Abd al-wahab telah menyampaikan hadits pada kami; ia telah mengatakan Saya mendengar. Nama lengkapnya Abd al-Wahab bin Abd al-Majid bin al-Shalth, dijuluki Abu Muhammad, keturunan al-Tsaqafi, setingkat الوُسطَى من الأتْبَاع pengikut tabi’in pertengahan, wafat di Bashrah tahun 194 H. يَحْيَى بْنَ سَعِيدٍ يَقُولُ Kata Abd al-Wahab Yahya bin Sa’id lengkapnya Yahya bin Sa’id bin Qays, Abu Sa’id al-Anshari, al-Najari keturunan Najar, setingkat الصُّغْرَى مِن التَّابِعِيْن tabi’in kecil/ semasa kecil bertemu dengan shahabat, lama tinggal di Madinah dan wafat di daerah al-Hasyimiyah thun 144H. أَخْبَرَنِي مُحَمَّدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ Kata Yahya bin Sa’id Muhammad bin Ibrahim telah memberi tahu saya. Nama lengkapnya Muhammad bin Ibrahim bin al-Harits bin Khalid, dikenal dengan nama Abu Abd Allah al-Taymi, keturunan Quraisy. Setingkat دُون وُسطَى التَّابِعِين berkedudukan dan wafat di Madinah tahun 120H. أَنَّهُ سَمِعَ عَلْقَمَةَ بْنَ وَقَّاصٍ اللَّيْثِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ Sesungguhnya Muhammad bin Ibrahim mendengar Alqamah bin Waqas al-Laytsi mengatakan saya mendengar Alqamah bin Waqas bin Muhshin al-Laytsi, منْ كبار التَّابِعِيْن tabi’in besar / bertemu dengan shahabat hingga dewasa dan wafat di Madinah. بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ Kata al-Laytsi Umar bin Khathab berkata; saya mendengar Rasul SAW bersabda. Menurut al-Laytsi, Umar bin al-Khathab yang menerima hadits ini secara langsung dari Rasul SAW. Umar bin Khathab bin Nufayl bin Abd al-Uzza bin Rubah bin Qarth bin Razah bin Adiy bin Ka’b bin Lu`ay, Abu Hafash, al-Qurasyi, al-Adwi al-Faruq, masuk Islam pada tahun 6 dari kenabian, khalifah yang paling pertama disebut أمِيْر المُؤْمِنِيْن pemimpin mukmin رَضِيَ اللهُ عَنْهُ semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan keridlaan padanya. Wudhu ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻣﻌﻤﺮ ﺑﻦ ﺭﺑﻌﻲ ﺍﻟﻘﻴﺲ، ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺃﺑﻮ ﻫﺸﺎﻡ ﺍﻟﻤﺤﺰﻭﻣﻲ ﻋﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻮﺍﺣﺪ ﻭﻫﻮ ﺍﺑﻦ ﺯﻳﺎﺩ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﺣﻜﻴﻢ ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻤﻨﻜﺪﺭ ﻋﻦ ﻋﻤﺮﺍﻥ ﻋﻦ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﻋﻔﺎﻥ ﻗﺎﻝ ؛ ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ؛ ﻣﻦ ﺗﻮﺿﺄ ﻓﺄﺣﺴﻦ ﺍﻟﻮﺿﻮﺀ ﺧﺮﺟﺖ ﺧﻄﺎﻳﺎﻩ ﻣﻦ ﺟﺴﺪﻩ ﺣﺘﻲ ﺗﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺗﺤﺖ ﺃﻇﻔﺎﺭﻩ . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ Artinya “ Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ma’mur bin Rabi’i al-Qaisi, katanya telah menceritakan kepadaku Abu Hisyama al-Mahzumi dari Abu Al-Wahid yaitu Ibnu Ziyad, katanya telah menceritakan kepadaku Utsman bin Hakim, katanya telah menceritakan kepadaku Muhammad al-Munqadir, dari Amran, dari Utsman bin Affan ia berkata” Barang siapa yang berwudu’ dengan sempurna sebaik-baiknya wudu’, keluarlah dosa-dosanya dari seluruh badannya, bahkan dari bawah kukunya” MUSLIM. Dari nama Muhammad bin Ma’mur bin Rabi’il al-Qaisi sampai dengan Utsman bin Affan ra. adalah sanad dari hadits tersebut. Mulai kata “ man tawadha’a ” sampai dengan kata “ tahta azhfarihi ”, adalah matannya, sedangkan Imam Muslim yang dicatat diujung hadits adalah perawinya, yang juga disebut mudawwin. Iman حَّدَّ ثنا مُحَمَّدُ بْنُ اْلُمثَنَّى قَا لَ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ اْلوَهَا بِ الَّثَقِفيُّ قَا لَ حَدّثَنَا أَيُّوْبَ عَنْ اَبِى قِلاَ بَةَ عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَا لِكٍ رَ ضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَا لَ ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَ وَةَ الْإ يْمَا نِ, أَ نْ يَكُوْ نَ اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ اْلمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلآَّ لِلّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُوْدَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَ فَ فِى النَّاِر. روه اه البخارى Artinya Telah meriwayatkan kepada kami Muhammad Al-Mutsniy, katanya “ Telah meriwayatkan kepada kami Abdul Wahab Al-Tsaqafiy, katanya,telah meriwayatkan kepada kami Ayyub dari Qilabah dari Anas dari Nabi SAW. Bahwa beliau bersabda, ada ketiga hal, yang bila ketiganya ada pada diri seseorang, orang itu akan merasakan manisnya iman. Hendaknya Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya. Hendaknya ia mencintai orang lain hanya karena Allah. Dan hendaknya ia membenci kembali kepada kekafiran sebagaimana kebenciannya bila dilemparkan kepada neraka.” HR. Bukhari Sanad حَّدَّ ثنا مُحَمَّدُ بْنُ اْلُمثَنَّى قَا لَ حَدَّ ثَنَا عَبْدُ اْلوَهَا بِ الَّثَقِفيُّ قَا لَ حَدّثَنَا أَيُّوْبَ عَنْ اَبِى قِلاَ بَةَ عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَا لِكٍ رَ ضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم Telah meriwayatkan kepada kami Muhammad Al-Mutsniy, katanya “ Telah meriwayatkan kepada kami Abdul Wahab Al-Tsaqafiy, katanya,telah meriwayatkan kepada kami Ayyub dari Qilabah dari Anas dari Nabi SAW. Rawi روه اه البخارى Riwayat Bukhari Membaca Al-Qur’an setelah sholatArtinya “Telah mengkhabarkan kepada kami Abdullah bin Yusuf, dia berkata Telah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari bapaknya berkata “aku mendengar Rasulullah SAW membaca surat Thur ketika Shalat Maghrib”. HR. Bukhari. Sanad حدّثنا عبد الله بن يوسف قال أخبرنا مالك عن ابن شهاب عن محمد بن جبير بن مطعم عن أبيه قال سمعت رسول الله صلعم قرأ فى المغرب بالطور. رواه البخارى حدّثنا عبد الله بن يوسف قال أخبرنا مالك عن ابن شهاب عن محمد بن جبير بن مطعم عن أبيه “Telah mengkhabarkan kepada kami Abdullah bin Yusuf, dia berkata Telah mengabarkan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari bapaknya”. سمعت رسول الله صلعم قرأ فى المغرب بالطور. “aku mendengar Rasulullah SAW membaca surat Thur ketika Shalat Maghrib”. Rowi Abdullah bin Yusuf, Malik, Ibnu Syihab, Muhammad bin Jubair bin Muth’im, dan Bukhari. Jual Beli Artinya“Dikhabarkan kepada kami oleh Malik yang menerimanya dari Nafi, yang menerimanya dari Abdullah ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah sebagian dari antara kamu membeli barang yang sedang dibeli oleh sebagian yang lainnya. ” Al-Hadis Maka urutan sanad hadits di atas adalah sebagai berikut Abu Ali al-Husain bin Ali sebagai sanad pertama awal sanad Ibrahin bin Abi Thalib dan Muhammad bin Ishaq sebagai sanad ke dua Muhammad bin Yahya sebagai sanad ke tiga Muhammad bin Yusuf sebagai sanad ke empat Al-Awza’I adalah sebagai sanad ke lima Al-Zuhri sebagai sanad ke enam Atho’ bin Yazid al-Laitsi sebagai sanad ke tujuh Abu Aiyub al-Anshari sebagai sanad ke delapan ahir sanad Sedangkan perawinya , yaitu al-Hakim, bukan sanad pertama Abu Ali al-Husain. Iman حدّثنا محمد بنُ المُثَنَّى قال حدثنا عبد الوهاب الثَّقَفِيُّ قال حدثنا أيُّوب عن أبي قِلاَبَةَ عن أنس عن النبي صلى الله عليه وسلم ثلاث من كنّ فيه وجد حلاوة الإيمان ان يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما، وان يحب المرأَ لايحبه إلا للهن وان يكره ان يعود في الكفر كما يكره ان يقذف في النار –رواه البخاري– Artinya “Telah memberitakan kepadaku Muhammad Ibn al-Mutsanna, ia berkata Telah membertakan kepadaku Abdul Wahhab al-Tsaqafi, ia berkata Telah membertakan kepadakuAyyub atas pemberitaan Abi Qilabah, dari Anas dari Nabi Muhammad SAW, besabda Tiga perkara yang barang siapa yang mengmlkannya niscaya memperoleh keledzatan iman, yakni pertama lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya dari pada yang lain; kedua kecintaannya kepada seseorang tak lain karena Allah semata, dan ; ketiga keengganannya kembali kepada kekufuran sebagaimana keengganannya dicampakkan ke neraka HR Bukhari. Sanad dan Rowi sanad pertama Muhammad Ibn al-Mutsanna Rawi kelima sanad kedua AbdulWahhab al-Tsaqafy Rawi keempat sanad ketiga Ayyub Rawi ketiga sanad keempat Abi Qilabah Rawi kedua sanad terakhir Anas Rawi pertama Suara Wanita adalah Aurat حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَاصِمٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ مُوَرِّقٍ عَنْ أَبِي الْأَحْوَصِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ Artinya “TIRMIDZI – 1093 Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar, telah menceritakan kepada kami Amr bin Ashim telah menceritakan kepada kami Hammam dari Qatadah dari Muwarriq dari Abu Al Ahwash dari Abdullah dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda “Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki.” Abu Isa berkata; “Ini merupakan hadits hasan gharib.” No. Nama Periwayat Urutan Sebagai Periwayat Urutan Sebagai Sanad 1. Abdullah bin Mas’ud Periwayat I Sanad VII 2. Auf bin Malik Periwayat II Sanad VI 3. Muwarriq bin Misymaraj Periwayat III Sanad V 4. Qatadah bin Da’amah Periwayat IV Sanad IV 5. Hammam bin Yahya Periwayat V Sanad III 6. Amru bin Ashim Periwayat VI Sanad II 7. Muhammad bin Basysyar Periwayat VI Sanad I 8. Ath-Thirmidzi Periwayat VII mukharrij hadis Menuntut Ilmu حَدَّ ثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الأعْمَشِ عَنْ أَبِيْ صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيْقًا اِلَى الْجَنّة Artinya Telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari A’masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah bahwasannya Rosulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk mendapatkan ilmu, maka Allah menudahkan baginya jalan menuju surga.” Muslim. No Nama Periwayat Urutan Sanad Urutan Rawi 1 Abu Hurairah Sanad 1 Rawi 4 2 Abu Shalih Sanad 2 Rawi 3 3 A’masy Sanad 3 Rawi 2 4 Abu Mu’awiyah Sanad 4 Rawi 1 Kejujuran حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِى شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِى وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ – رضى الله عنه – عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ ، وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا ، وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ ، حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا »] Artinya “Usman bin Abi Syaibah menceritakan kepada kami, Jarir menceritakan pula kepada kami dari Mansur, dari Abi Wail, dari Abdullah, dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda “Sungguh, kejujuran itu menunjukkan jalan kebaikan dan kebaikan itu mengantarkan ke surga. Seseorang dapat dinilai jujur bila ia benar-benar mengimplementasikan nilai kejujuran tersebut. Sebaliknya, kebohongan itu menunjukkan jalan kesesatan dan kesesatan itu mengantarkan ke neraka. Karenanya, seseorang yang seringkali berbohong, hingga ia dicatat di sisi Allah swt. sebagai pembohong.” Adapun susunan periwayat sanad hadis tersebut adalah 1 Abdullah bin Mas’ud periwayat I dan sanad VI; 2 Abu Wail periwayat II sanad V; 3 Mansur periwayat III sanad IV; 4 Jarir periwayat IV sanad III; 5 Usman bin Abu Syaibah periwayat V sanad II; dan 6 al-Bukhari periwayat VI sanad I. Contohhadis pendek yang ada sanad matan dan rawi - 17825437 noobpro2520 noobpro2520 24.09.2018 B. Arab kabar mengenai berita yang terhubung dengan peristiwa zaman silam, masa kini dan datang, tentang kehidupam dan tentang keagamaan. Sehingga menurut istilah hadist yaitu segala hal, baik dari perkataan, perbuatan, taqrir, sirah serta sifat Download Free DOCXDownload Free PDFSanad, Matan, dan Perawi HaditsSanad, Matan, dan Perawi HaditsSanad, Matan, dan Perawi HaditsSanad, Matan, dan Perawi HaditsLiny MardhiyatirrahmahPengertian dan jenis-jenisnya
Daftar Isi 1 Hadits Menuntut Ilmu dari Buaian Hingga Liang Lahat 2 Ayat Al-Qur’an tentang Menuntut Ilmu 3 Hadits tentang Menuntut Ilmu Lengkap dengan Sanad, Matan dan Rawi Hadits tentang Menuntut Ilmu dan Kemudahan Jalan Menuju Surga Hadits tentang Orang belajar dan mengajar ilmu dengan ikhlas seperti orang berjihad dijalan Allah Ilmu atau العم dalam bahasa arab diartikan sebagai نور atau cahaya. Di dalam al qur’an kata ilmu disebut sebanyak 80 kali jumlah tersebut sudah dalam pengertian makrifat juga nakirohnya. Sedangkan kata allama ya’lamu a’lim disebut lebih dari 100 kali penyebutan kata ilmu yang berulang-ulang inilah menjadi acuan atau dorongan bagi umat islam agar mau menuntut ilmu, karena dengan ilmulah derajat manusia lebih tinggi dari makhluk Alloh SWT lainnya. Hadits tentang menuntut ilmu cukup banyak, berikut adalah Hadits tentang menuntut ilmu lengkap dengan sanad, matan dan rawi. Adapun terkait kewajiban menuntut ilmu Rasululloh Saw berulang kali memberikan motivasi kepada para sahabatnya agar mau menuntut ilmu bahkan hingga ke negeri china, juga menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia baik dari buaian hingga liat lahat. Hadits tentang Menuntut Ilmu Lengkap dengan Sanad, Matan dan Rawi 3 اطلب العم من المهد الى اللحد ” tuntutlah ilmu dari buaian hingga ke liang lahat” Kata طلب diimbuhi dengan ا maka menjadi fi’il amar yang menunjukan kata perintah, maka artinya adalah tuntutlah. Alloh SWT juga memberikan motivasi kepada umat islam yang mau menuntut ilmu dalam salah satu firmanNya dalam QS. Al mujadilah ayat 11. Hadits tentang Menuntut Ilmu Lengkap dengan Sanad, Matan dan Rawi 4 يرفع الله الذين ءامنو منكم والذين اوتوا العلم درجت ، والله بما تعملون خبير Al Mujadilah Ayat 11 “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Alloh maha mengetahui sesuatu yang kamu kerjakan”. Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, karena ilmu adalah cahaya bagi sebuah negara. Jika masyarakatnya tidak berilmu maka gelaplah negaranya. Begitu juga dalam sebuah keluarga, jika sebuah keluarga tidak didasari dengan ilmu maka gelaplah masa depannya. Masa depan yang bertujuan kepada amar ma’ruf nahi munkar juga menjadi sebaik-baiknya manusia dengan ilmu pulalah Alloh mengangkat derajat setiap manusia baik di dunia hingga kelak di akhirat, namun jangan lupakan ilmu harus diiringi dengan adab karna ilmu tanpa adab maka seperti pohon yang tidak berbuah atau dengan kata lain ilmu tanpa adab adalah sebuah kesia-siaan yang dapat menjadikan kehancuran manusia itu sendiri. Dalam sebuah maqolah disebutkan “ilmu tanpa adab seperti pohon yang tidak berbuah” . Maka jelaslah disini bahwa menuntut ilmu bagi setiap manusia adalah fardhu yang artinya wajib untuk kemaslahatan manusia itu sendiri juga hubungannya dengan sesama manusia ataupun hubungannya dengan Tuhannya semua tak luput harus didasari dengan kelak jika ia bercita-cita menjadi manusia yang beruntung diakhirat maka harus didasari ilmu sedini mungkin. Hadits tentang menuntut ilmu cukup banyak. Berikut merupakan hadits tentang menuntut ilmu yang lengkap dengan sanad, matan dan rawinya. Disertakan juga bahasa arab dan arti dalam bahasa Indonesianya عن كثير بن قيس قال كنت جالسا عند أبي الدّرداء في مسجد دمشق , فأتاه رجل , فقال يا أبا الدّرداء , أتيتك من المدينة – مدينة رسول الله صلّى الله عليه وسلّم – لحديث بلغني أنّك تـحدّث به عن النّبـيّ . قال فما جاء بك تـجارة ؟ . قال لا . قال ولا جاء بك غيره ؟ . قال لا . قال فإنّي سمعت رسول الله صلّى الله عليه وسلّم يقول ” من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهّل الله له طريقا إلى الجنّة , وأنّ الـملائكة لتضع أجنحتها رضا لطالب العلم , وإنّ طالب العلم يستغفر له من في السّماء والأرض حتّى الحيتان في الـماء , وإنّ فضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب , إنّ العلماء هو ورثة الأنبياء , إنّ الأنبياء لم يورّثوا ولا درهما , إنّما ورّثوا العلم , فمن أخذه , أخذ بـحظّ وافر Dari Katsir bin Qais Radhiyallahu’anhu, dia berkata “Ketika aku sedang duduk disebelah Abu Darda’ di Masjid Damaskus. Tiba – tiba datang seorang laki – laki kepadanya, lalu laki – laki itu berkata “Wahai Abu Darda’, Aku datang kepada mu dari kota Madinah –kota Madinah Rasulullah- untuk keperluan sebuah hadits yang sampai kepada ku bahwa engkau pernah meriwayatkan nya dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Abu Darda’ berkata “Apakah kamu datang sekalian untuk berdagang?” Dia menjawab “Tidak” Abu Darda’ berkata lagi “Apakah kamu datang sekalian untuk keperluan selain itu?” Dia laki – laki itu menjawab “Tidak” Abu Darda’ berkata “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda “Barangsiapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap – sayap nya. Karena ridha kepada penuntut ilmu. Sesungguhnya orang menuntut ilmu akan dimintakan ampunan oleh makhluk yang ada di langit dan di bumi hingga ikan yang ada didalam air. Sesungguhnya keutamaan seorang alim ulama dibandingkan seorang ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya para Ulama adalah pewaris para Nabi. Dan Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham. Tetapi mereka hanya mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka dia telah mengambil bagian yang banyak.” [Hasan Shahih Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah rahimahullah dalam Sunan nya hadits no 223, Imam Abu Daud rahimahullah dalam Sunan nya, hadits no 3641. Imam Ibnu Hibban rahimahullah didalam Shahih nya hadits no 88. Imam At-Tirmidzi rahimahullah didalam Sunan nya hadits no 2682, Imam Ad-Darimi rahimahullah didalam sunan nya Imam Ahmad rahimahullah didalam Musnad nya, Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah, dan dihasankan oleh Syaikh Syu’aib, Syaikh Fawwaz, Syaikh Khalid, Syaikh Hamzah] Hadits tentang Orang belajar dan mengajar ilmu dengan ikhlas seperti orang berjihad dijalan Allah عن أبي هريرة قال سمعت رسول الله صلّى الله عليه وسلّم يقول ” من جاء مسجدي هذا ,لم يأته إلاّ لخير يتعلّمه أو يعلّمه , فهو بـمنـزلة الـمجاهد في سبيل الله , ومن جاء لغير ذلك , فهو بـمنـزلة الرّجل ينظر إلى متاع غيره ” Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, dia berkata “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda “Barangsiapa yang datang ke masjid ku ini yang tidak lain kecuali hanya untuk kebaikan yang ingin dia pelajari atau yang ingin dia ajarkan. Maka kedudukan nya sama dengan seorang berjihad dijalan Allah. Dan barangsiapa datang dengan niat selain itu, maka kedudukan nya sama dengan seseorang yang hanya dapat memandang harta orang lain saja.” [Hasan Shahih Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam sunan nya hadits no 227. Dan ini lafadz milik nya. Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dalam shahih nya hadits no 86. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnad nya haidts no 8603. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dan Dihasankan oleh Syaikh Syuaib al-Arnauth].
GudangilmuSyariah-Pengertian ilmu hadis sebelum kita mempelajari apa itu pengertian ilmu hadis sebaiknya kita mengetahui apa itu hadis tersebut, hadits ialah segala ucapan, perbuatan, atau keteapan yang dilakukan oleh rasul kita Nabi Muhammad SAW. adapun letak hadits tersebut dalam sumber syariat atau sumber hukum islam merupakan tempat kedua kedudukannya setelah Al-Qur'an,adapun tentangLalumuncullah apa yang dinamakan dengan "Kutub At-Takhrij" (buku-buku takhrij), yang diantaranya adalah : 1. Takhrij Ahaadits Al-Muhadzdzab; karya Muhammad bin Musa Al-Hazimi Asy-Syafi'I (wafat 548 H). Dan kitab Al-Muhadzdzab ini adalah kitab mengenai fiqih madzhab Asy-Syafi'I karya Abu Ishaq Asy-Syairazi. 2. e7EO7hg.